langkah ini
seakan terhenti-henti
depan kelabu
pedih memilu
masa bukan lagi temanku
masih jua
aku mengharap cahaya
biar pun terus
meredah belukar
pecahan kaca
menusuk tubuh berdarah
sakitnya tiada terkira
getar jari-jemari
bertaut pada harapan ini
aku membilang hari
apa akan datang hari
ku nanti